This nice Blogger theme is compatible with various major web browsers. You can put a little personal info or a welcome message of your blog here. Go to "Edit HTML" tab to change this text.
RSS

Rabu, 11 Maret 2009

Tugas zz 3

Ketika Sampai di Pattimura




Sore itu langit terlihat begitu cerah. Angin bertiup sepoi-sepoi seakan udara pantai menyelinap di Kota Bojonegoro. Tepat pukul 15.30 WIB, bergegaslah aku menuju sekolah. Di hari tersebut, aku beserta teman-teman sekelas berencana menghias kelas karena akan ada penilaian Adipura. Jika tidak hadir akan terkena denda Rp 10.000. Sang Wali Kelas yaitu Bu Murni juga ikut dalam kegiatan kali ini.Setelah semua berkumpul, dimulailah kegiatan bersih-bersih. Sebagian anak ada yang menyapu,mengepel, membersihkan kaca serta menyiram bunga. Pukul 17.00 WIB,kegiatan bersih-bersih dihentikan, karena hari sudah sore. "Kasihan anak yang rumahnya jauh alias mbajak (tidak kost), nanti tidak dapat kendaraan", ujar the leader of X-3 seraya membujuk Sang Wali Kelas. Akhirnya kesepakatan itu disetujui seluruh siswa. Ketika akan pulang langit yang semula cerah berubah menjadi kemarahan tak terbendungkan. Perlahan hujan turun dengan derasnya. Sebagian temanku nekat pulang karena membawa sepeda motor. Tetapi aku, Novi dan Adi menunggu hujan berhenti di depan foto copy SMADA, karena rumah kita jauh hanya berbekal sepeda pancal. Sebelumnya Novi mempunyai rencana pulang, tetapi aku dan Adi mencegahnya."Ojo Nov, nek awakmu mulih saiki sisuk loro piye?,"(Jangan Nov, kalau kamu pulang sekarang besuk kalau sakit bagaimana?:red), tutur Adi sok perhatian. "Iya Nov, tunggu terang dulu," tambahku meyakinkan. Akhirnya tibalah kegiatan tunggu-menunngu.
Nasib sial tidak hanya menghantam kita bertiga, kakak-kakak kelasku yang bernama Hendro XI-IS2 dan Yanuar XII IA-1 juga mengalami hal yang sama. Sambil menunggu hujan reda, kami berlima ngobrol-ngobrol (berbicara:red) tentang sekolah SMADA. Tidak terasa waktu terus berputar. Saat itu sudah pukul 18.45 WIB, hujan belum juga reda. Karena sudah capek menunggu, kami berlima memutuskan untuk pulang. Aku, Novi dan Adi nekat pulang di bawah hujan yang semakin deras. Di sepanjang jalan udara semakin dingin membuatku akan pingsan. "Ayo Put, kuatkan tubuhmu?", teriak Novi semangat. Ketika sampai di bundaran Jetak, Adi berjalan lurus sedangkan aku dan Novi belok kanan melewati Jalan Pattimura. Sekitar 200 meter, tak disangka banjir perlahan muncul. Aku dan Novi menjadi panik. Perjalanan terus kami lakukan dengan harapan banjir tidak semakin besar. Setelah sampai di depan SMK 2, banjir semakin besar hingga lutut. Ditambah listrik mati secara mendadak melengkapi penderitaan kami berdua. Bayangkan!!! Di tengah hujan yang lebat, petir menyambar-nyambar+ listrik mati aku dan Novi bertarung melawan hujan. Jalan demi jalan terus kita lalui tanpa merasa capek, karena kita tahu semakin kita mengeluh kemungkinan tiba di kos juga semakin lama. Tak lupa berdo'a terus kita panjatkan kepada Yang Maha Kuasa agar sampai tujuan dengan selamat. Kalau pun nasibku dan Novi berakhir di situ, mungkin Tuhan sudah mengaturnya. Tiba di belokkan menuju rel kereta, banjir semakin tinggi, membuat kami semakin sulit untuk mengayuh sepeda. Seratus meter kemudian, aku dan Novi bersyukur sekali mampu melewati banjir tadi dengan selamat. Setiba di kosnya Novi (Gang Bromo), kita berdua bergegas ganti baju agar tidak kedinginan. Malam itu aku terpaksa menginap di kos Novi karena tidak memungkinkan pulang di kosku yang beralamatkan Jalan Ade Irma Suryani.

1 komentar:

Prawoto R. Sujadi mengatakan...

Ok. Sayang. Kamu tidak beri jeda pada setiap paragraf. jadi yaaa susah. mana yang pargraf satu dan mana yang lanjutannya.

Secara umum sudah bagus. Seperti kaat saya, pilihlah tilisan atau kata yang bagus dan jangan buat kalimat yang doble. hilangan kalimat yang tidak perlu.

Intionya dilihat lagi dan perhatikan. dibaca lagi.